UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DIKELAS I MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN YANG BERVARIATIF DI SDN CIPAOK KEC.CIJERUK KAB.BOGOR

BAB I

PENDAHULUAN

  1. A.                   Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru merupakan sistem informasi kepada siswa y ang didalamnya didukung oleh berbagai faktor. Diantaranya media pembelajaran, alat peraga, sarana dan sumber pelajaran, alokasi waktu yang tersedia, metode dan strategi penyampaian yang dituangkan dalam rencana pembelajaran.

John Lock (Surya dkk, 1997 : 1-29) Dengan teori “ Tabula Rasanya” yang mengatakan bahwa “ Anak pada hakekatnya bersih, ibarat kertas putih yang dibentuk menurut kehendak pendidik/lingkungan “ artinya semua anak bisa cerdas, dan semua anak bisa menjadi sebaliknya.

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Hal ini berkaitan dengan pendidik merupakan tenaga professional. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik professional mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat strategis. Peranan guru artinya keseluruhan tingkah laku yang harus dilakukan guru dalam melaksanankan tugasnya sebagai guru.Guru sebagai tenaga professional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara Indonesia. Profesionalitas mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya. Jadi seorang professional tidak akan mau mengerjakan sesuatu yang bukan bidangnya. Misalnya seorang guru memberikan pelayanan yang baik kepada murid-muridnya.

Dalam UU No. 14 tahun 2005 pasal 8 tentang guru dan dosen dijelaskan bahwa : “ Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi serta pendidikan, sehat jasmani dan rohaninya, serta memiliki kemampuan untuk mewjudkan tujuan pendidikan nasional “. Berarti setiap guru wajib mengikuti peraturan yang tertera dalam undang-undang tersebut, agar tercapai tujuan pendidikan nasional. Maka pendidik harus melakukan berbagai inovasi dalam bidang pendidikan, sehingga akan tercapai tujuan pendidikan nasional yang selama ini diharapkan. Pendidik juga harus melakukan pembaharuan dalam pembelajaran, agar dalam dunia pendidikan tidak merasa menjenuhkan bagi siswa maupun pendidik.

Suatu proses pembelajaran yang disusun harus memenuhi kriteria dan aturan, agar tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diharapkan bisa tercapai secara optimal. Peran guru sangat penting dalam memberdayakan kemampuan siswa untuk menerima dan mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan mencapai tujuan optimal apabila menggunakan strategi dan perencanaan yang matang. Kegagalan, rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diharapkan dapat diantisipasi melalui penyusunan rencana pembelajaran yang disusun secara sistematis yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang kondusif dan interaktif, sehingga diharapkan adanya perubahan tingkah laku yang mencakup pertumbuhan afektif, kognitif dan psikomotor siswa sebagai tanda adanya hasil belajar.

Penulis telah melaksanakan pembelajaran IPA pada hari Kamis tanggal 12 Mei  2011 di kelas I SDN Cipaok. Setelah evaluasi dilaksanakan, ternyata nilai dari hasil test tersebut masih rendah. Data nilai evaluasi ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan tidak mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Atas dasar inilah maka penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

 

  1. I.             Identifikasi Masalah

Setelah melakukan proses pembelajaran, banyak hal yang ditemukan dalam pembelajaran IPA di kelas I, selama proses pembelajaran berlangsung sedikit sekali siswa yang mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan gejala-gejala yang ditampilkan dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran IPA yaitu :

  1. Minat siswa terhadap materi pelajaran yang kurang,
  2. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah,
  3. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran,
  4. Siswa kurang berani mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran.

 

  1. 2.      Analisis Masalah

Melalui diskusi dengan supervisor diketahui bahwa faktor penyebab kurangnya minat siswa terhadap materi pembelajaran IPA adalah :

  1. Guru kurang optimal dalam menggunakan alat peraga,
  2. Siswa tidak terlibat aktif dan guru kurang mengaktifkan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

 

  1. B.                    Rumusan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih terarah maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

“ Bagaimana upaya meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran IPA di kelas I melalui media pembelajaran yang bervariatif ? ”

 

 

  1. C.                   Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar menjadi lebih meningkat,
  2. Memperingan tugas guru dalam pembelajaran,
  3. Untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru sehingga dapat berkembang,
  4. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,
  5. Meningkatkan kreatifitas siswa melalui pemberian motivasi,
  6. Menentukan media pembelajaran dan alat peraga yang tepat dan efisien sesuai materi pembelajaran,
  7. Memperbaiki praktik pembelajaran dengan susunan dan sasaran akhir memperbaiki belajar siswa,
  8. Meningkatkan kualitas pendidikan.

 

  1. D.                   Manfaat Penelitian
    1. Manfaat penelitian bagi guru :
  • Membantu guru memperbaiki pembelajaran
  • Membantu guru berkembang secara profesional
  • Meningkatkan rasa percaya diri guru
  • Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
  1. Manfaat penelitian bagi siswa :
  • Untuk meningkatkan proses atau hasil belajar siswa, agar siswa lebih bersikap kritis, aktif dan kreatif dalam pembelajaran.
  1. Manfaat penelitian bagi sekolah :
  • Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan dan kemajuan pada diri guru dan pendidikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

                        Mengajar pada hakikatnya merupakan serangkaian peristiwa yang dirancang oleh guru dalam memberikan dorongan kepada siswa belajar, adapun konsep-konsep yang dapat diterapkan yaitu :

  1. A.                   Konsep Dasar Minat
    1. 1.      Pengertian Minat

Minat merupakan aspek penting motivasi yang mempengaruhi perhatian, belajar, berpikir dan berprestasi (dalam Pintrich dan Schun K, 1996 : 3.3). Krepp, Hidi dan Renninger (dalam Pintrich dan Schunk 1996 : 3.3) mengemukakan pengertian minat sebagai berikut :

  1. Minat Pribadi

Sebagai suatu ciri pribadi individu yang merupakan disposisi abadi yang relative stabil. Minat pribadi ini ditujukan pada suatu kegiatan khusus, misalnya minat khusus pada olahraga, ilmu pengetahuan, musik, tarian dan komputer.

Eccles dan Wigfield (dalam Pintrich dan Schunk, 1996 : 3.4) mengemukakan mengenai minat instrinsik yang secara konseptual berkaitan sama dengan minat pribadi.

 

  1. Minat Situasional

Merupakan minat yang ditimbulkan oleh kondisi atau faktor lingkungan. Hidi dan Anderson (dalam Pintrich dan Schunk, 1996 : 3.4) mengemukakan bahwa minat situasional berbeda dengan sesuatu yang sangat spesifik, bukan hanya merupakan gambaran structural dari sesuatu hal atau lingkungan atau topik.

 

 

  1. Minat sebagai Keadaan Psikologis

Menggambarkan pandangan yang interaktif dan berkaitan dengan minat, pada saat minat pribadi seseorang berinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan suatu keadaan psikologis dari minat pada diri seseorang. Renninger (dalam Pintrich dan Schunk, 1996 : 3.5) telah melakukan berbagai penelitian mengenai hubungan antara nilai dengan minat sebagai keadaan psikologis. Minat terjadi bila seseorang memiliki penilaian yang tinggi terhadap suatu kegiatan dan telah memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut.

Dari pendapat para ahli di atas penulis menyimpulkan bahwa minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya.

Minat berperan penting dalam kehidupan seseorang dan berpengaruh besar pada tingkah laku dan sikap seseorang.

 

  1. 2.      Kegiatan Dan Hal-Hal Yang Diminati Anak SD
  2. Kepemimpinan
  3. Bermain konstruktif

Adalah kegiatan membuat sesuatu

  1. Menjelajah

Dilakukan untuk memuaskan rasa ingin tahu

  1. Mengoleksi / mengumpulkan sesuatu
  2. Permainan atau olahraga
  3. Rekreasi

 

  1. B.              Konsep Media Pembelajaran
    1. 1.            Definisi Media / Alat Peraga

Kata “ Media “ menurut Henrich, dkk (1982 : 5.3) berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari kata “ Medium “ yang secara harfiah berarti “ Perantara “ yaitu perantara sumber pesan (source) dengan penerima pesan (receiver).

Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan (pesan) antara sumber (pemberi pesan). Media adalah segala sesuatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (Act Task Force :1997:162). Dalam Latuharu (1998:11) Kemp dan Dayton (1985:3) mengemukakan bahwa: “alat pengirim (transfer) yang mentrasnformasikan pesan dari pengirim (sender) kepada penerima pesan atau informasi (receiver).”

Dari beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan peserta didik, sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Secara umum alat peraga sebagai media pendidikan terdiri dari :

  1. Bahan-bahan cetakan atau bacaan seperti : buku, koran, majalah, dan sebagainya,
  2. Alat-alat audio dan visual, seperti : radio, kaset, TV, vidio dan lain-lain,
  3. Sumber-sumber masyarakat, seperti : monumen, candi, peninggalan sejarah dan lain-lain,
  4. Koleksi benda-benda, seperti : koleksi mata uang kuno, koleksi awetan tumbuhan dan hewan dan sebagainya,
  5. Perilaku guru ketika mengajar yang dicontohkan kepada siswa.

 

Alat peraga berdasarkan bentuk penyajiannya, yaitu :

  1. Alat peraga yang tidak diproyeksikan (non-projected) yaitu alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi, seperti : model gambar, grafik, foto, peta timbul, awetan tumbuhan dan hewan dan lain-lain,
  2. Alat peraga yang dapat diproyeksikan (projected) seperti : film, slide, film strip dan sebagainya.

 

Alat peraga berdasarkan sumbernya dapat digolongkan :

  1. Alat peraga alamiah (natural) yaitu alat peraga yang sesuai dengan benda aslinya didalam, seperti : hewan, tumbuhan, danau, hutan dan lain-lain,
  2. Alat peraga buatan (artificial) yaitu alat peraga hasil modifikasi atau meniru benda aslinya, seperti : model alat pernapasan, model jantung manusia, gambar dan lain-lain.

 

Fungsi dari media pembelajaran adalah :

  1. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif,
  2. Mempercepat proses belajar mengajar,
  3. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
  4. Mengurangi terjadinya penyakit Verbalisme.

 

Secara umum peranan alat peraga IPA antara lain :

  1. Dapat mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dan antara siswa dan sesamanya dalam kegiatan belajar mengajar,
  2. Dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga pengalaman belajar yang diperoleh akan lebih bermakna bagi siswa,
  3. Dapat membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa sehingga perhatian siswa terpusat pada bahan pelajaran yang diberikan,
  4. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar sehingga membuat pelajaran lebih lama diingat,
  5. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan mandiri dikalangan siswa.

 

  1. 2.            Manfaat media / alat peraga IPA bagi siswa yaitu :

ü  Dapat meningkatkan motivasi belajar,

ü  Dapat menyediakan variasi belajar,

ü  Dapat memberi gambaran struktur yang memudahkan belajar,

ü  Dapat memberikan contoh yang selektif,

ü  Dapat merangsang berpikir analisis,

ü  Dapat memberikan situasi belajar yang tanpa beban atau tekanan (kurang bersifat formal).

 

  1. 3.            Manfaat media / alat peraga IPA bagi guru yaitu :

ü  Dapat memberikan pedoman dalam merumuskan tujuan pembelajaran,

ü  Dapat memberikan sistematika mengajar,

ü  Dapat memudahkan kendali pengajaran,

ü  Dapat membantu kecermatan dan ketelitian dalam penyajian,

ü  Dapat membangkitkan rasa percaya diri dalam mengajar,

ü  Dapat meningkatkan kualitas pengajaran.

 

  1. C.             Pembelajaran IPA untuk Sekolah Dasar (SD)

Berdasarkan  peraturan  menteri  pendidikan  nasional  No. 22  tahun 2006, mengemukakan bahwa :

  1. a.         Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

Untuk memahami pembelajaran IPA bila kita tinjau dari istilah dan dari sisi dimensi IPA. Dari istilah IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa dan gejala-gejala yang muncul di alam. Ilmu dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya.

 

Hakikat pembelajaran IPA ada tiga yaitu IPA sebagai proses, produk dan pengembangan sikap. Proses IPA adalah langkah yang dilakukan untuk memperoleh produk IPA. Proses IPA ada 2 macam yaitu proses empirik dan proses analitik. Proses empirik suatu proses IPA yang melibatkan panca indera yang termasuk proses empiric adalah observasi, pengukuran dan klasifikasi.

 

  1. b.         Karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Carin dan Sund (1984) IPA adalah suatu sistem untuk mengetahui fenomena alam melalui kumpulan data yang diperoleh dari observasi dan percobaan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan atau fakta-fakta saja tetapi IPA juga merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Dengan kata lain IPA dapat dipandang sebagai proses, produk dan sikap. IPA sebagai proses menekankan pada langkah-langkah penyelidikan yang meliputi identifikasi masalah, observasi, menyusun hipotesis, menguji hipotesis, menarik kesimpulan dan seterusnya. IPA dipandang sebagai produk berarti berkaitan dengan konsep, prinsip, hukum dan seterusnya. IPA dipandang sebagai sikap berarti berkaitan dengan ketelitian, kejujuran, membuat keputusan dan sebagainya.

  1. c.          Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Ditingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (Scientific Inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dan pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

  1. d.         Tujuan

Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

  1. Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya,
  2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
  3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,
  4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,
  5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam,
  6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan,
  7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

 

  1. e.          Ruang Lingkup

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut :

  1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan,
  2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas,
  3. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana,
  4. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya dan benda-benda langit lainnya.

 

 

 

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

 

  1. A.          Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari lokasi, waktu, mata pelajaran, kelas dan karakteristik siswa.

  1. 1.         Lokasi Penelitian

Penelitian berlokasi di Sekolah Dasar Negeri Cipaok, Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

 

  1. 2.         Waktu Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan

Hari/Tanggal

Waktu

Keterangan

RPP kamis, 12 Mei 20 11 2 x 30 menit  
RPP 1 kamis, 19 Mei 2011 2 x 30 menit  
RPP 2 kamis,  26 Mei 2011 2 x 30 menit  

 

  1. 3.         Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang menjadi subjek penelitian adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

 

  1. 4.         Kelas

Kelas yang menjadi subjek penelitian adalah kelas
I SDN Cipaok, Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

 

  1. 5.         Karakteristik Siswa

Siswa kelas 1 SDN Cipaok berjumlah 35 orang, terdiri dari laki-laki 22 orang dan perempuan 13 orang. Dari sejumlah siswa sebanyak 35 orang siswa tersebut, masih banyak diantaranya yang masih mengalami kesulitan hambatan dalam belajar. Permasalahan tersebut timbul dari adanya beberapa faktor yang dapat ditinjau dari segi ekonomi, sosial dan latar belakang pendidikan orang tua.

Dari hasil pengamatan dan analisa, penulis menemukan beberapa karakteristik siswa kelas 1 SDN Cipaok, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, sebagai berikut :

  1. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
  2. Tidak ada siswa yang berani bertanya
  3. Siswa tidak memperhatikan pelajaran
  4. Siswa kurang minat dalam memahami pembelajaran

 

  1. B.           Deskripsi per Siklus

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui 3 (tiga) siklus untuk faktor pembelajaran IPA. Dalam pelaksanaan siklus dilaksanakan 2 x 30 menit, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. 1.         Siklus 1

Dari hasil refleksi dari pra siklus, hasil belum memuaskan maka dilakukan tindakan perbaikan, dalam kegiatan berikutnya harus lebih baik.

1.1.         Rencana

  1. Menyusun rencana pembelajaran
  2. Menyiapkan alat peraga yang optimal serta media yang akan digunakan
  3. Menyiapkan alat peraga dibuat lebih menarik dari sebelumnya
  4. Metode yang digunakan adalah metode tanya jawab

 

1.2.         Pelaksanaan

Kegiatan belajar diawali dengan mengkondisikan siswa dengan tanya jawab sebagai apersepsi agar siswa siap menerima pelajaran, guru menyampaikan tema atau tujuan pembelajaran dan perbaikan yang dicapai. Dalam kegiatan inti guru memasang media gambar di papan tulis, siswa memperhatikan gambar di papan tulis, guru menjelaskan materi pembelajaran, siswa memperhatikan penjelasan dari guru. Melalui tanya jawab siswa menyebutkan penyebab benda bergerak. Beberapa siswa diminta memperagakan cara benda bergerak dengan menggunakan peraga nyata seperti :

 

–             Mendorong meja

–             Menjentik kelereng

–             Menendang bola

–             Menarik mobil mainan

Kemudian guru menyebutkan nama benda dan kegunaannya. Melalui tanya jawab siswa menyebutkan ciri benda, bentuk, warna dan kegunaan dan bahan. Di akhir kegiatan guru dan siswa membuat kesimpulan materi pembelajaran. Untuk mengukur hasil belajar siswa guru memberikan evaluasi yang dikerjakan secara individual. Sebagai tindak lanjut siswa diberi tugas pekerjaan rumah.

 

1.3.         Pengamatan

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung supervisor selalu mengamati dan mencatat temuan-temuan yang ada, baik dari guru maupun siswa. Kemudian setelah temuan dicatat dilanjutkan di koreksi atau di refleksi untuk diberikan masukan kepada penulis.

 

1.4.         Refleksi

Hasil yang diperoleh dari siklus ini juga ada siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM yang telah ditentukan. Penulis dan supervisor berdiskusi kembali untuk membahas langkah berikutnya agar kegiatan pembelajaran memperoleh hasil yang lebih baik.

 

  1. 2.         Siklus II

2.1.         Rencana

Berdasarkan dari hasil siklus sebelumnya maka perencanaan dibuat lebih baik lagi. Alat peraga dibuat lebih menarik. Tes yang disiapkan sesuai dengan materi dan bahasa yang lebih dimengerti siswa.

 

2.2.         Pelaksanaan

Kegiatan belajar diawali dengan mengkondisikan siswa dengan tanya jawab sebagai apersepsi agar siswa siap menerima pelajaran, guru menyampaikan tema atau tujuan pembelajaran dan perbaikan yang dicapai. Dalam kegiatan inti guru memasang media gambar di papan tulis, siswa memperhatikan gambar di papan tulis, guru menjelaskan materi pembelajaran, siswa memperhatikan penjelasan dari guru. Melalui tanya jawab siswa menyebutkan penyebab benda bergerak. Beberapa siswa diminta memperagakan cara benda bergerak dengan menggunakan peraga nyata seperti :

–             Mendorong meja

–             Menjentik kelereng

–             Menendang bola

–             Menarik mobil mainan

Kemudian guru menyebutkan nama benda dan kegunaannya. Melalui tanya jawab siswa menyebutkan ciri benda, bentuk, warna dan kegunaan dan bahan. Di akhir kegiatan guru dan siswa membuat kesimpulan materi pembelajaran. Untuk mengukur hasil belajar siswa guru memberikan evaluasi yang dikerjakan secara individual. Sebagai tindak lanjut siswa diberi tugas pekerjaan rumah.

 

2.3.         Pengamatan

Selama proses belajar berlangsung supervisor membantu mengamati aktivitas guru dan siswa, untuk dijadikan dasar memberikan masukan kepada penulis.

 

2.4.         Refleksi

Pelaksanaan siklus II sudah bagus, hal ini dilihat lagi dari hasil evaluasi. Nilai yang diperoleh sudah meningkat diatas KKM yang ditentukan. Karena sudah berhasil maka penelitian dianggap sudah selesai.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN  PEMBAHASAN

 

  1. A.          Deskripsi Persiklus
    1. 1.      Siklus ke I

1.1        Data Tentang Rencana

1)         Membuat rencana perbaikan pembelajaran I yang memuat langkah-langkah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

2)         Mempersiapkan dan membuat media/alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran.

3)         Mempersiapkan lembar pengamatan proses pembelajaran.

4)         Merancang tes formatif.

5)         Komunikasi dengan teman sejawat untuk membantu pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

 

1.2        Pengamatan

Teman sejawat yang berperan sebagai observer dengan instrument pengamatan, mengamati proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan terhadap pembelajaran yang diperoleh teman sejawat pada setiap kegiatan persiklus antara lain :

1)         Kegiatan awal dilaksanakan sesuai dengan skenario

2)         Siswa berinteraksi secara aktif dengan media pembelajaran

3)         Siswa sudah mulai aktif dan antusias dalam pembelajaran

4)         Masih ada siswa yang belum memahami pelajaran

5)         Sebagian siswa belum bisa mengerjakan evaluasi dengan benar

 

 

 

1.3        Refleksi

Refleksi dilakukan pada hari kamis, 12 Mei 2011. Adapun pihak yang membantu dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah teman sejawat. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam proses pembelajaran siklus I, ternyata ada beberapa kelemahan yang ditemukan dan harus diperbaiki, antara lain :

1)         Sebagian siswa belum dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan

2)         Kurangnya minat siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan

3)         Sebagian siswa belum bisa mengerjakan soal evaluasi dengan benar

Dalam mengatasi masalah tersebut guru hendaknya memberikan kembali penjelasan materi pembelajaran secara rinci dan menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi sehingga siswa termotivasi dalam belajar.

1.4        Keberhasilan dan Kegagalan

Berdasarkan pegamatan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran persiklus, perolehan nilai siswa adalah sebagai berikut :

TABEL I

HASIL EVALUASI PENELITIAN

PEMBELAJARAN SIKLUS I

 

No.

Nama

Nilai

1.

Abdul Aziz Maulana

80

2.

Dewi Maslamah

100

3.

Ardi

80

4.

Pazza Salbiatul Zahra

80

5.

Burhan

100

6.

Dani

80

7.

Pirli

80

8.

Emay Maemunah

100

9.

Eas

100

10.

Faesal Noval

100

11.

Siti Suhaidah

80

12.

Ima

80

13.

Siti Solihat

80

14.

Yahya Munawar

90

15.

Lusi RAhmawati

80

16.

Miptahusin

80

17.

Siti Zahra Maelud

80

18.

M. Herul Cholik

80

19.

M. Maki Kushaeri

80

20.

M. Pardilah

60

21.

M. Rizal

70

22.

Leni Marlina

60

23.

Nasrudin

80

24.

Nisah

50

25.

Nurjanah

50

26.

Azriel Ilham

60

27.

Alpa

50

28.

Siti Paoziah

50

29.

Jeni

60

30.

Firda Chaerunissa Fardilah

60

31.

M. Ari Sobari

50

32.

Ujang Irwan

50

33.

Saepul Rahman

60

34.

Rian

50

35.

Diki Wahyudi

60

Jumlah

2550

  1. Rata-rata

72,85

 

Selanjutnya untuk mengetahui persentase perolehan nilai siswa dapat dilihat pada tabel di bawah  ini :

 

 

 

 

 

TABEL 2

PERSENTASE NILAI SISWA

 

No.

Nilai

Jumlah Siswa

Jumlah Nilai

Persentase

Keterangan

Kurang

Sedang

Baik

1.

50

7

350

20 %

Nilai rata-rata kelas 2.550 : 35 =  72,85

2.

60

7

420

20 %

3.

70

1

70

2,9 %

4.

80

14

1.120

40 %

5.

90

1

90

2,9 %

6.

100

5

500

14,3 %

Jumlah

35

2.550

20 %

22,9 %

57,2 %

 

Dari data persentase nilai siswa di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase nilai yang diperoleh dari hasil skor siswa yaitu siswa yang mendapatkan nilai kurang 20 %, sedang sebanyak 22,9 % dan baik sebanyak 57,2 %. Nilai-nilai rata-rata kelas mencapai 72,85 dari 35 siswa. Meskipun pada siklus I persentase yang diperoleh siswa kelas I SDN Cipaok pada mata pelajaran IPA meningkat tetapi peneliti kurang puas, peneliti berdiskusi kembali dengan teman sejawat untuk mengadakan perbaikan pada pembelajaran siklus I.

Selanjutnya untuk lebih jelasnya dari hasil perolehan nilai belajar siswa penulis membuat grafik sebagai berikut :

 

 

  1. 2.      Siklus ke II

2.1    Data Tentang Rencana

1)         Membuat rencana perbaikan pembelajaran II yang memuat langkah-langkah pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara keseluruhan dalam pembelajaran

2)         Mempersiapkan dan membuat media/alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran

3)         Merancang tes formatif

 

2.2        Pengamatan

Teman sejawat yang berperan sebagai observer dengan instrument pengamatan, mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran yang diperoleh teman sejawat pada setiap kegiatan persiklus antara lain :

1)         Hampir seluruh siswa terlibat aktif dan antusias dalam pembelajaran

2)         Motivasi belajar siswa semakin meningkat

3)         Media atau alat peraga yang digunakan lebih optimal dan sesuai dengan materi yang disampaikan

4)         Sebagian besar siswa sudah dapat mengerjakan soal evaluasi dengan benar

 

2.3        Refleksi

Refleksi untuk kegiatan pembelajaran dilakukan pada hari selasa,31 Mei 2011. Adapun pihak yang membantu dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah teman sejawat. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dalam proses pembelajaran siklus II ternyata hasilnya menunjukkan kemajuan : Siswa yang dapat mengerjakan soal evaluasi dengan benar jumlahnya meningkat. Hal ini terjadi setelah diadakan perbaikan dengan cara penjelasan materi menggunakan media yang sesuai, sehingga siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dan pembahasan lebih fokus pada materi pelajaran.

 

 

2.4        Keberhasilan dan Kegagalan

TABEL 4

HASIL EVALUASI PENELITIAN

PEMBELAJARAN SIKLUS II

No.

Nama

Nilai

1.

Abdul Aziz Maulana

80

2.

Alpa

70

3.

Ardi

80

4.

Azriel Ilham

80

5.

Burhan

100

6.

Dani

80

7.

Dewi MAslamah

90

8.

Emay Maemunah

100

9.

Eas

100

10.

Faisal Noval

100

11.

Firda chaerunisa Fardilah

90

12.

Ima

90

13.

Jeni

80

14.

Leni Marlina

80

15.

Lusi Rahmawati

80

16.

Miptahudin

90

17.

M. Ari Sobari

80

18.

M. Herul Cholik

80

19.

M. Maki Kushaeri

80

20.

M. Pardilah

60

21.

M. Rizal

70

22.

Nasrudin

60

23.

M. Yahya Munawar

80

24.

Nisah

60

25.

Nurjanah

60

26.

Ujang Irwan

70

27.

Saepul Rahman

70

28.

Siti Paoziah

70

29.

Siti Silohat

70

30.

Siti Suhaidah

80

31.

Siti Zahra Maelud

80

32.

Pazza Salbiatul Zahra

80

33.

Pirli

80

34.

Rian

60

35.

Diki Wahyudi

80

Jumlah

2800

Rata-rata

80

Selanjutnya untuk mengetahui persentase perolehan nilai siswa dapat dilihat pada tabel di bawah  ini :

 

TABEL 5

PERSENTASE NILAI SISWA

No.

Nilai

Jumlah Siswa

Jumlah Nilai

Persentase

Keterangan

Kurang

Sedang

Baik

1.

50

0

0

0,0 %

Nilai rata-rata kelas 2.800 : 35 =  80

2.

60

5

300

14,3 %

3.

70

5

350

14,4 %

4.

80

15

1200

43 %

5.

90

5

450

14,3 %

6.

100

5

500

14,3 %

Jumlah

35

2.800

0,0 %

28,6 %

71,6 %

 

 

Dari data persentase nilai siswa di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase nilai yang diperoleh dari hasil skor siswa yaitu siswa yang mendapatkan nilai kurang 0,0 %, sedang sebanyak 28,6 % dan baik sebanyak 71,6 %. Nilai-nilai rata-rata kelas mencapai 80 dari 35 siswa. pada siklus II ini  persentase nilai siswa meningkat. Sebagian besar telah mencapai target yang telah ditentukan. Maka peneliti merasa puas,  sehingga tidak perlu melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

 

Selanjutnya untuk memperjelas hasil perolehan nilai setelah dipersentasekan maka penulis membuat grafik sebagai berikut :

 

 

Selanjutnya untuk lebih jelas nilai pada setiap siklus penulis membuat rekapitulasi nilai persiklus sebagai berikut :

 

TABEL 7

  1. A.    REKAPITULASI HASIL NILAI PEMBELAJARAN PADA PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II
No. Nama Siswa Prasiklus Siklus I Siklus II Rata-rata kelas

1.

Leni MArlina

40

60

80

60

2.

Ujang Irwan

40

50

60

50

Azriel Ilham

40

60

80

60

4.

Siti Solihat

80

80

80

80

5.

M. Pardilah

60

60

60

60

6.

Emay Maemunah

100

100

100

100

7.

Siti Suhaidah

100

80

80

87

8.

Dewi Maslamah

100

100

100

100

9.

Abdul Aziz M

100

80

80

87

10.

Ima

80

80

90

83

11.

Pazza Salbiatul Z

100

80

80

87

12.

M. Maki K

100

80

90

90

13.

M. Yahya

80

80

90

83

14.

Ardi

80

80

80

80

15.

Siti Zahra

100

80

80

87

16.

Eas

100

100

100

100

17.

Faesal noval

100

100

100

100

18.

Diki

80

90

90

87

19.

Jeni

40

60

70

57

20.

Alpa

40

50

70

53

21.

Rian

60

60

60

60

22.

Siti PAoziah

40

50

70

53

23.

Lusi Rahmawati

60

80

80

73

24.

Nurjanah

40

50

60

53

25.

Nisah

40

50

60

53

26.

Pirli

80

80

80

80

27.

Miptahudin

80

80

90

83

28.

Firda Chaerunisa

40

60

70

57

29.

NAsrudin

40

60

80

60

30.

Saepul RAhman

40

50

80

57

31.

Dani

80

80

80

80

32.

M. Herul Cholik

80

80

80

80

33.

Burhan

100

100

100

100

34.

M. Rizal

60

70

70

67

35.

M. Ari Sobari

40

50

80

57

Jumlah

2.440

2.550

2.800

Rata-rata

69,71

72,85

80

Nilai tertinggi

100

100

100

Nilain terendah

40

50

60

 

TABEL 8

  1. B.        PERSENTASE NILAI SISWA PADA PRASIKLUS I, SIKLUS 1 DAN SIKLUS II

No.

Tahap

Persentas Nilai

Kurang

Sedang

Baik

1. Pra Siklus

34,3

11,4

57

2. Siklus I

20

22,9

57,2

3. Siklus II

0

28,6

71,6

 

 

TABEL 9

  1. C.    GRAFIK HASIL BELAJAR SISWA PADA PRASIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II

 

 

  1. Pembahasan Persiklus

Hasil refleksi pembelajaran IPA melalui penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi yang diperoleh siswa, yaitu pada prasiklus sebanyak 19 siswa dari 35 siswa mendapat nilai 7 ke atas (54,3%) . Hasil perbaikan pembelajaran siklus I sebanyak 20 siswa dari 35 (57,1%). Berarti ada peningkatan sebesar 2,8%. Selanjutnya untuk siklus II sebanyak 30 siswa dari 35 siswa yang mendapat nilai 7 ke atas (85,71%) ada peningkatan (28,61%). Hal ini dapat dilihat dari persentase perolehan nilai dari prasiklus, siklus I, dan siklus II.

Penelitian membuktikan bahwa penjelasan materi pembelajaran melalui penggunaan media atau alat peraga dapat meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran IPA.

Keberhasilan tiap siklus dapat diperoleh karena rancangan pembelajaran setiap siklusnya selalu dilakukan perbaikan-perbaikan. Keberhasilan juga didukung oleh keberhasilan media pembelajaran dan alat peraga yang dipersiapkan oleh guru dan penggunaan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran. Hal ini yang mempengaruhi adalah perlunya memberi motivasi belajar kepada siswa agar minat belajar siswa semakin tinggi serta penggunaan alat peraga yang tepat dalam melakukan demonstrasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

  1. A.    Kesimpulan

Dari hasil pelaksanaan penelitian pada mata pelajaran IPA di kelas I diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

 

  1. Kesimpulan Umum

Proses pembelajaran dengan menggunakan media atau alat peraga yang bervariatif telah berhasil dilaksanakan dengan baik, hal ini terbukti pada setiap siklus kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan. Selain itu pada kegiatan pembelajaran sikap siswa mengalami perubahan yang semula kurang aktif berubah menjadi aktif. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media atau alat peraga yang bervariatif  telah berhasil dilaksanakan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sedang berlangsung saat ini. Hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran  yang bervariatif dapat meningkat, terbukti dengan adanya peningkatan nilai test siswa dalam setian siklusnya.

 

  1. Kesimpulan Khusus

Pada prasiklus hasil evaluasi siswa mendapat nilai rata-rata 69,71% meningkat pada 3,14% pada pembelajaran siklus I menjadi 72,85% dan meningkat kembali sebesar 8,85% pada pembelajaran siklus II menjadi 80%. Berdasarkan hal tersebut maka penggunaan media pembelajaran yang bervariatif terbukti dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran.

 

 

 

  1. B.     Saran

Untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran yang bervariatif dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut :

  1. Bagi Siswa

Dengan menggunakan media yang bervariatif dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Siswa menjadi aktif dan nilai siswa pun meningkat.

 

  1. Bagi Guru

Guru yang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media yang bervariatif  hendaknya mempersiapkan kejelasan dan ukuran media dengan baik, sehingga dalam pembelajaran tidak terjadi salah paham tentang materi dengan media.

 

  1. Bagi Sekolah

Keberhasilan penelitian ini diharapkan dapat mendorong untuk melakukan penelitian-penelitian lainnya untuk meningkatkan kualitas siswa, guru dan sekolah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Kusmayati, Ismail. BKK (2008). Bahasa Indonesia kelas I. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas

 

Kurikulum KTSP 2006. Program Pembelajaran dan Pengembangan Silabus Sekolah Dasar. Jakarta : Depdikbud

 

Model Silabus Tematik kelas I. Jakarta : BSNP

 

Nasution, Noehi dkk. (2006). Pendidikan IPA di SD.  Jakarta : Universitas Terbuka

 

Setiawan, Denny dkk. (2009). Komputer dan  Media Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

 

Sumantri Mulyan dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas Terbuka.

 

Tim Bina Karya Guru. (2007). Matematikan kelas I. Jakarta : Airlangga

 

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

 

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

 

Purwati Sri. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam  kelas I. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas

 

Wardani, IGA. K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka

 

Winata Putra, Udin S dkk. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka

 

Widihastuti, Setiawati (2008). Pendidikan Kewarganegaraan kelas I. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar